8.12.2008

Bahaya Earphone


Para peneliti dalam tahun 1980-an mulai mengingatkan bahwa Walkman dan alat headphone berbasis musik lainnya juga mengandung resiko yang besar.
Dean Garstecki, ahli audio dari Northwestern University mengatakan di bulan Desember lalu : “Kami melihat jenis kehilangan pendengaran terjadi di usia yang lebih muda di antara kaum dewasa. Hanya sayangnya, earphone “sumpalan telinga” ini lebih disukai oleh penikmat musik padahal dapat menyebabkan kehilangan pendengaran.

Garstecki mengatakan earphone model “sumpalan telinga” yang dimasukkan pada saluran pendengaran akan lebih fokus daripada suara sekeliling dan dapat mendorong suara dengan intensitas 6 hingga 9 desibel.

Kehilangan pendengaran adalah jenis gangguan tanpa rasa sakit dan terjadi secara bertahap dari awalnya. Jadi kita tidak memperhatikan tahapan itu pada awalnya, kecuali mungkin bila ada yang bergetar di telinga yang dikenal sebagai tinnitus.

Yayasan riset pendengaran America (AHRF) melaporkan bahwa “1 dari 10 orang Amerika memiliki kehilangan pendengaran yang mempengaruhi kemampuan untuk memahami pembicaraan secara normal”.

Desibel (dB) adalah skala logaritma, seperti bahwa 40 desibel adalah 100 kali lebih kuat dari 20 desibel. Beberapa jenis suara yang umum :

- 20 dB disebut bisik-bisik
- 60 dB disebut percakapan normal
- 100 dB disebut gergaji mesin
- 120 dB disamakan dengan konser musim rock
- 140 dB disamakan dengan mesin jet
- 180 db disamakan dengan petasan

Panjangnya ekspos pada telinga adalah faktor penting dalam kehilangannya pendengaran. Tingkat suara 100 dB secara konstan dapat menyebabkan kerusakan setelah 2 jam, ini berdasarkan AHRF. Anda tidak akan ingin mengalami 140 dB bahkan untuk satu detik saja.

Garstecki mengatakan siswa di Wichita State University telah ditemukan mengalami tingkat decibel 110 hingga 120 selama penggunaan normal dari earphone “sumpalan telinga”.

Garstecki kuatir bahwa baterai yang lebih baik saat ini membuat penggunaan player musik secara personal menjadi lebih berbahaya, karena orang-orang dapat menggunakan alat itu untuk jangka yang lama. Dia merekomendasikan pengurangan tingkatan suara dan membatasi penggunaan alat earphone jenis ini hanya selama satu jam saja setiap harinya.

Townshend meski bukan seorang ilmuwan, juga kuatir tentang meluasnya penggunaan headphone, karena musik begitu sering di-share di antara komputer dalam kantor dan rumah, dan headphone ditawarkan secara bebas dan personal.

“Jika Anda atau anak Anda menggunakan satu jenis seperti iPod atau apapun yang seperti itu, mungkin boleh-boleh saja. Mungkin hanya earphone studio yang menyebabkan kerusakan yang berat. Saya hanya punya pengalaman panjang dari sisi studio rekaman saja (meski saya mendengarkan musik untuk kesenangan dengan earphone selama bertahun-tahun, lama sebelum walkman diperkenalkan. Namun intuisi saya mengatakan ada masalah yang mengerikan dalam alat itu”.

Jadi sebaiknya kurangi untuk mendengarkan music lewat earphone atau headphone lebih baik mendengarkan music pakai speaker.Anak jaman sekarang tuh sukanya pakai earphone katanya sih buat gengsi, mending gengsi apa kehilangan pendengaran atau TULI ??

No comments:

Post a Comment